Indonesia tidak lagi menjadi wilayah lintasan sindikat narkoba semata, tetapi sudah menjadi negara peredaran narkoba secara internasional. Bahkan, sudah dianggap negara produsen narkoba, seperti ganja, ekstasi, heroin, sabu-sabu dll mengingat banyaknya pabrik narkoba yang terbongkar dalam beberapa tahun belakangan ini, di antaranya beromset miliaran rupiah sebulan. Justru itu sangat berat bagi pemerintah bila harus memerangi sindikat jaringan penyebaran narkoba jika tidak dibantu oleh seluruh elemen masyarakat. Bahkan, mengatasi atau menampung dan mengobati penderita (korban) narkoba saja tidak akan mampu saking banyaknya penderita narkoba saat ini. Sebab, penanganan korban narkoba tidak bisa disamakan dengan pelaku kriminal biasa. Mereka memerlukan terapi khusus jika ingin ke luar dari kecanduan narkoba. Pasca pengobatan pun mereka harus diawasi agar tidak bergabung kembali dengan masyarakat atau kumpulan pecandu narkoba.
Penyuluhan tentang bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan SLTP-SLTA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantarujeg yang diadakan di masing-masing sekolah, patut diberi apresiasi, dan kita mengharapkan dari pertemuan itu diperoleh solusi yang tepat dalam upaya mengatasi semakin banyaknya korban dan meluasnya jaringan narkoba di wilayah kerja kami.
Tidak hanya di kota-kota besar tapi sudah merangsek masuk ke desa-desa sehingga anak-anak SD pun sudah keranjingan barang haram itu, membuat mereka lupa daratan bakal kehilangan masa depan. Diharapkan seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Bantaruje dapat menimba pengetahuan dan ilmu sebanyaknya serta menyebarkannya ke sekolah-sekolah. Semakin banyak sekolah yang berhasil dimasuki, diberi penyuluhan semakin baik.
Di sini peranan UPT Puskesmas Bantarujeg melalui programnya yang bergerak di bidang penyuluhan dan anti-narkoba harus bekerja keras, bahu-membahu membuat penyuluhan ke sekolah-sekolah negeri maupun swasta, termasuk pendidikan agama/madrasah sehingga hasilnya lebih optimal. Dengan demikian diharapkan para siswa, termasuk para pendidik (guru) mengetahui dengan benar apa itu narkoba, jenis-jenisnya, dan bagaimana penyebarannya. Apa dampaknya bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu UPTD Puskesmas Bantarujeg mulai besok Selasa tanggal 8 Oktober 2013 dengan jadual yang telah disampaikan melalui Kepala Sekolah masing-masing, akan melaksanakan kegiatan Penyuluhan Narkoba, KKR dan HIV /AIDS di semua sekolah tingkat atas dan menengah yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantarujeg. Kita melihat adanya penurunan dalam upaya pemberantasan narkoba dalam beberapa bulan belakangan ini. Hal ini sangat mengkhawatirkan kita. Sebab, data survei BNN tahun 2008, menunjukkan penyalahgunaan narkoba dari kalangan pelajar berada pada angka yang menghawatirkan. Jumlah tersangka tindak pidana narkoba berdasarkan tingkat pendidikan terdapat kenaikan yang cukup signifikan.
Adalah tugas berat UPTD Puskesmas Bantarujeg selaku institusi yang ditunjuk dan diberi tanggungjawab oleh pemerintah untuk mengkoordinasikan seluruh upaya pencegahan dasar.
Saat ini yang diperlukan ada perhatian ekstra dari pemerintah dan elemen masyarakat untuk bersama-sama membunyikan genderang perang melawan jaringan narkoba. Kita tidak cukup hanya mengatakan bahwa permasalahan narkoba adalah tanggung jawab kita bersama kalau sama sekali tidak berbuat. Masalahnya sudah 3,3 juta jiwa yang terdata sudah terkena dan terpengaruh narkotika. Namun peredaran gelap narkotika masih terus berjalan dan semakin mengkhawatirkan. Jumlah yang terdata itu tergolong kecil, tidak mustahil bisa meningkat 100 persen dari korban narkotika yang tidak terdata karena tidak berobat, malu diketahui masyarakat dan faktor lainnya. Itu sebabnya kita harus serius memberantas narkoba, dan paling efektif mendatangi sekolah-sekolah yang selalu menjadi sasaran sindikat narkoba di dalam dan luar negeri. (rjp’13)
No comments:
Post a Comment